24 April 2008

Mengenyahkan sebagai Jalan Singkat

Kemarin seorang teman bercerita tentang rekan kerjanya yang menyebalkan. Awalnya teman ini menergur bawahannya yang kinerjanya menurun, tidak lama kemudian, bawahannya ini meminta gaji di awal, yang jelas-jelas langsung ia tolak.

"Trus di saat gw lagi stres karena banyaknya kerjaan, dia seenaknya nelpon.."
Rekan, "Kamu minta saya memperhatikan kerjaan, tapi kita yang kerja nggak pernah diperhatikan"
Teman, "Tunggu tunggu.. masalah apa ni?"
Rekan, "Dispenser yang rusak nggak pernah dibenerin.."
Teman, "Itu aja?"
Rekan, "Iya.."
*Teman langsung menutup telepon* "tuuut.. tuuut.."

Memang mengenyahkan sesuatu itu jauh lebih mudah. Anda tidak suka, enyahkan seketika. Memang itu pula yang banyak dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita. Nggak suka dengan pendapat orangn lain, bredel! nggak suka dengan iman orang lain, bakar! nggak suka dengan kritik orang lain, bunuh! nggak suka dengan pemikiran orang lain, tahan! nggak suka dengan perubahan beserta segala konsekuensinya, larang!

Akan tetapi hal itu memang nggak akan pernah menyelesaikan masalah. Menutup telepon adalah langkah yang akan diambil oleh sebagian besar orang untuk mengenyahkan apa yang tidak ia sukai. Tetapi memang dibutuhkan kesiapan mental yang jauh melebihi rata-rata orang untuk terus mencari jalan keluarnya, tanpa emosi.

Setelah sedikit obrolan malam itu, ia memutuskan untuk menyelesaikan seluruh permasalahan sampai ke akar-akarnya. Dan memang itulah yang selayaknya selalu kita coba untuk lakukan.. menghadapinya terus menerus, toh sepanjang hidup, masalah memang tidak akan pernah berakhir..

23 April 2008

KITA!! Project di Selasar Sunaryo

Bareng boit n trie, kemaren kita pergi ke selasar sunaryo untuk melihat pameran KITA!! Project Japanese Artist Meet Indonesia. Dalam acara ini The Japan Foundation mendatangkan lebih dari 50 seniman Jepang untuk menyambut 50 tahun hubungan jepang-indonesia. Keren.. sayang nggak sempat untuk ikut acara pembukaannya yang juga keren banget.

Setelah melakukan survei, ke 52 seniman itu diminta untuk memilih kota mana diantara jakarta, bandung dan jogjakarta untuk ditinggali selama beberapa pekan. Mereka akan tinggal dan kemudian menyerap budaya indonesia serta berkolaborasi menciptakan karya di indonesia.

Ada enam seniman yang memilih bandung, yaitu Ujino Muneteru (installation), Oishi Akinori (media art), Tochka (video), Hachiya Kazuhiko (media art), paramodel (installation), Matsumoto Chikara (video installation). Dengan beragamnya media yang digunakan, rasanya puas juga atas kunjungan kali ini.

Hanya saja agak heran, untuk acara sebesar ini, katalog berisi profil dan kegiatan mereka harus dibeli dengan harga RP. 10,000,- ??? Yang bener aja.. bukan nggak mampu bayarnya, tapi katalog gitu loh..

Pulangnya sambil masih terkagum-kagum dengan perut keroncongan, mampir ke fashion pasta di atas selasar. Enak juga, walau porsi tidak memuaskan :p dan pulangnya, ketika sedang merencanakan makan malam yang lebih memuaskan, acara makan tertunda akibat hal yang menyebalkan.

Karya evan omuniuum yang disertakan di acara arsitek unpar, ternyata tidak diperlakukan dengan baik , rusak, hilang! (juga beberapa karya lainnya, ada drawing, ada lukisan, maket, studi dari universitas-universitas ternama lainnya..) ditumpuk begitu saja oleh panitia yang lagi asyik menikmati acara penutupan.. ga tau deh apa jadinya kalau ada lukisan bernilai puluhan juta yang lecet atau hilang :p Sepertinya mereka memang nggak mengerti cara memperlakukan karya deh.

31 March 2008

Pemogokan Angkot?

Jujur saja, pemogokan angkot pada hari Rabu, 27 Maret 2008 membuat saya senang. Terlepas dari adanya puluhan ribu penumpang terlantar akibat pemogokan, kesulitan untuk pergi ke sekolah atau ke tempat kerja, saya tetap tidak bisa menyembunyikan kegembiraan saya.

Bagaimana tidak? Teori saya selama ini benar, bandung sebenarnya masih memiliki ruas jalan yang sangat memadai. Dan kemacetan disana sini yang selama ini seringkali membuat kesal, sebagian besar diakibatkan oleh angkot dan penumpang yang terlalu manja dan tidak disiplin. Buktinya, ketika angkot tidak beroperasi mulai dari pagi hari sampai jam 16.00 (sopir angkot juga manusia, nggak mungkin nggak makan.. jadi pengaturan jam mogoknya masuk akal juga).

Jangan salah, saya tidak benci dengan sistem transportasi umum bernama angkot, hanya saja disiplin diantara mereka sudah tak ada. Belum lagi dengan disiplin penumpangnya yang ingin naik dan berhenti dimana saja hati mereka senang.

Dulu waktu SD saya pergi ke sekolah dengan angkutan siswa, 20,000 sebulan, saya dijemput dan diantar pulang setiap harinya. SMP saya menggunakan angkot, dan SMU saya jalan kaki (jarak ke sekolah hanya sekitar 2 km) sambil sesekali menggunakan angkot.

Jadi, saya melihat sendiri bagaimana penumpang menghentikan angkot seenaknya. Seharusnya mereka berjalan kaki sedikit ke stasiun, atau kalau memang jaraknya tidak terlalu jauh, berjalan kaki. Tapi itulah manjanya penumpang.. mereka tidak perduli bahwa ada rambu dilarang berhenti, mereka tidak perduli dengan angkutan lain yang disusahkan hanya karena mereka malas berjalan beberapa puluh meter lagi.

10 tahun dibiarkan, angkot telah memakan banyak ruas jalan yang seharusnya lancar, mereka berhenti seenaknya, nyetir sambil menghitung uang, jalan di sisi kiri perlahan-lahan, tapi nggak pernah suka jika di depan mereka ada kendaraan lain yang berjalan perlahan, belok kanan-kiri tanpa lampu sein (dan seringkali tanpa melihat kaca spion!), ngetem untuk melayani penumpang2 yang manja.. (misalnya perempatan dago-merdeka) padahal calon penumpang bisa menyeberang terlebih dahulu ke depan planet dago untuk naik disana, tapi kecenderungan di bandung, mereka ingin angkot berhenti tepat di depan mata.. ya akhirnya angkot mulai ngetem tak terkendali karena pemerintah daerah tidak mendapatkan keuntungan berarti dengan mengurus itu semua.. nggak ada duitnya :p

Pertanyaan yang sering muncul kalau lagi terjebat macet, kapan ya angkot2 di bandung mogok lagi? jalan terasa luas, tidak ada hambatan, tidak banyak suara klakson yang menyebalkan..

11 March 2008

10,000 BC


Judul film yang saya tonton di XXI CiWalk Bandung. Sudah lama nggak ke CiWalk, dan rasanya ini pertama kalinya saya nonton lagi di CiWalk. Ada dua alasan, pertama; Blitz PVJ tempat biasanya saya menonton sudah sangat tidak nyaman, penuh dengan orang, tidak banyak yang menarik, dan harga tiketnya sendiri lebih mahal.. kedua;
tempat2 penyewaan maupun penjualan DVD diseluruh bandung tutup kena razia :p

Film ini merupakan film kolosal, yang menceritakan kisah tentang D'Leh, seorang pemburu bangsa nomaden yang hidup di sebuah lembah.. ditakdirkan untuk menjadi pemegang tombak dan peluit perburuan bangsanya, pemersatu bagi bangsa-bangsa lain yang tertindas, pemberantas perbudakan, yang semuanya telah diramalkan oleh para tetua..

Melibatkan pertarungan antar kelompok, bangsa-bangsa penggarap tanah, para penyerang yang mencari budak untuk pembangunan monumen piramida, raja yang mengaku dewa, para penasehat yang buruk rupa, mammoth, sabre tooth, dan masih banyak lagi

Satu kata untuk film ini: JELEK.. aneh, untuk kisah 10,000 sebelum masehi, jelas hanya ada rasa kesatuan sebagai bangsa, belum ada solidaritas antar bangsa seperti yang digambarkan di film ini, peradaban belum mampu menaklukkan mammoth, dan belum dapat membuat piramida sebesar itu!

nggak ada sabre tooth ramah, belum muncul dinasti yang sedemikian kuatnya, dan jarak tempuh yang terlihat hanya menghabiskan waktu sekian hari di film itu sangat tidak mungkin..
dari daerah pegunungan yang penuh salju, dengan perjalanan kaki yang singkat mencapai dusun dimana orang-orang nya berkulit sangat hitam, tinggal di daerah gurun pasir.. jarak tempuhnya berbulan-bulan! Padahal mereka semua tidak terlihat membawa perbekalan yang berarti, dan masih banyak adegan demi adegan yang semakin tidak masuk akal.. karena ini termasuk ke dalam film anak-anak? mungkin..

jauh berbeda dengan film-film kolosal lain yang dibuat dengan begitu indah, seperti apocalypto, alexander atau 300.. yang sekalipun komikal namun tetap keren..

Mengerikan! Jalan cerita yang buruk, masih ditambah dengan adegan akhir yang happy ending!
Sungguh selera yang buruk, pertanyaannya: Mengapa Ronald Emmerich (Independence Day, The Day After Tomorrow) membuat film ini!?? Sebulan dari sekarang mungkin saya sudah lupa, kalau masih ingat sekalipun itu karena film ini begitu jelek..

05 March 2008

Instalasi Unik yang Mengecoh


Ada mainan baru.. setelah era Tamagotchi dan NeoPets yang sempat menjadi hits di akhir abad 20, kini telah muncul mainan baru. Gen-pet, mahkluk bio-egineering dengan darah dan daging, dapat anda beli di supermarket. Mahkluk berbulu berukuran kecil ini tidak membutuhkan ruang yang besar dan hanya menghasilkan sedikit kotoran.

Ia dapat tumbuh dan bertambah besar, kemudian berbulu. Selain itu tersedia dalam berbagai pilihan kepribadian (menurut kode warna). Usia genpet antara satu hingga tiga tahun. Website gen-pet bahkan menyediakan katalog, panduan untuk pemeliharaan, dan beragam merchandise genpet.

Saya sempat heran ketika dulu pernah membacanya di trendhunter. Karena hal seperti ini akan menimbulkan banyak reaksi masyarakat, padahal hingga saat itu saya masih belum mendengar apapun. Namun ketika mencari informasi ternyata genpet adalah karya instalasi dari Adam Brandejs, seorang seniman.

Ia bahkan membuat websitenya sedemikian meyakinkan sehingga kebanyakan orang tertipu, dan begitu banyak yang membahasnya di internet. Baru teringat lagi setelah melihat tulisan di Maxim Februari 2008 yang mungkin hanya mengambil sebagian artikel dari blogs.smh.com.au.

27 February 2008

Tiga Bulan yang Menyesakkan

Mungkin saya sudah tau, bahwa tiga bulan pertama di awal tahun 2008 ini akan menjadi TIGA BULAN PALING BERAT.
Cuma memang nggak nyangka bahwa semua akan seberat ini.
Di saat hectic berat memang nggak terasa kalau sudah terlewat 2 bulan,
tapi di saat sedang tercenung di depan layar komputer seperti sekarang.. baru tersadar, masih tersisa satu bulan lagi.

Dan masih banyak sekali pekerjaan yang belum beres ya!??
Selamat Februari, selamat valentine, dan selamat memasuki bulan Maret ;)

27 January 2008

Nasib Anak-anak Ayam

Perhatian!! Di bawah ini bukan panduan yang benar untuk mengurus anak ayam!

Untuk menghasilkan ayam unggulan, maka induk ayam memegang peranan besar. Apabila pejantannya bukanlah pejantan yang tangguh, maka ia harus memilih betina yang tangguh. Betina yang memiliki garis keturunan jelas.

Setelah itu, perkawinan dapat dilakukan. Caranya? Gabungkan saja keduanya, dan mereka sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Anda akan melihat tidak lama kemudian, telur-telur yang siap untuk menetas.

Telur-telur tersebut akan menetas setelah dierami oleh induk ayam. Anak-anak ayam harus diberi kandang dengan ventilasi yang baik, bersih, dan telah disemprot dengan obat anti hama. Kandang yang baik, dapat melindungi anak-anak ayam dari para pemangsa, namun belum tentu dapat melindungi dirinya sendiri dari anak-anak ayam lainnya.

Asal-usul yang tak jelas dari pejantan, akan terlihat dari cara ia mendidik anak-anaknya. Anak-anak ayam akan mengikuti tingkah laku sang ayah, baik dalam hal pemikiran, pola makan, gaya hidup, dll.

Pejantan ini akan melindungi anak-anaknya atas dasar insting dan harapan.
Karena ayam pada umumnya memiliki anak yang banyak, maka sulit untuk mengatur anak-anak tersebut. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi sang bapak dan ibu dapat dirangkum menjadi:
  1. Ayam akan selalu tumbuh, semakin besar
  2. Ayam akan selalu mencontoh dari yang lebih tua, dan umumnya yang dicontoh adalah hal-hal buruk
  3. Ayam memiliki pemikiran sendiri-sendiri dan bukan pemikiran bersama
  4. Jalan pikiran ayam memang sulit untuk dipahami
  5. Dan karena pemikiran ayam yang cukup ganjil ini, ayam juga tidak menyadari akan konsekuensi dari setiap perbuatannya
Ayam memang sulit untuk dipahami, apalagi setelah munculnya beberapa kejadian dimana ada ayam bunuh ayam. Bahkan ada juga anak ayam yang membunuh induknya sendiri. Pejantan yang cerdas akan bersekutu dengan beberapa ayam-ayam, untuk menekan dan membungkam ayam-ayam lainnya, bahkan tak segan-segan membunuh ayam-ayam lainnya.

Pejantan yang satu ini memang hanya pejantan biasa, bukan termasuk ke dalam pejantan tangguh. Namun dengan memanfaatkan waktu yang tepat dan dukungan yang muncul di depan mata, ia menyusun sebuah konspirasi.

Bak pemain catur, dengan berbekal pion-pion, ia mulai membuka arenanya. Beberapa pion yang kuat dikorbankan, namun tidak lama kemudian ia segera memakan habis pion-pion lawan. Pejantan tangguh yang saat itu disegani, langsung menjadi pesakitan dan dilarang keluar dari kandang.

Dengan berbekal surat sakti dari pejantan tangguh (katanya), ia mengambil kepemimpinan. Ketakutan segera menyeruak, semua ayam akan tunduk, bahan pangan dan minuman akan dipegang di bawah kekuasaan pejantan tersebut.

Ayam-ayam yang melawan mati dan diasingkan. Ayam-ayam intelek hidup menderita. Ayam-ayam lainnya dijaga untuk tetap serba kekurangan, sehingga terus mengelu-elukan namanya. Sedangkan beberapa ayam-ayam yang culas mulai berlomba-lomba untuk mendekatinya dengan beragam motif.

Untuk menjaga ketentraman, ayam ini selalu dapat menunjuk pada musuh diluar kandang, dan menunjuk pada kemajuan di dalam kandang. Ia menunjuk musuh-musuh baru, apakah itu kandang-kandang ayam yang menjadi tetangganya, atau mahkluk-mahkluk pemangsa di luar kandang, atau para anjing jaga yang menjadi bawahan dari peternak ayam.

Ia juga memperlihatkan kemajuan di kandangnya, dimana ayam-ayam di bawah perintahnya memulai aneka program semu seperti pembuatan kandang-kandang baru yang jelek kualitasnya namun dengan biaya mahal, vaksin anak-anak ayam untuk menandai mereka, propaganda wajah di lembaran uang negeri ayam, pemindahan ayam ke daerah sepi, pembukaan ladang-ladang, namun hampir semua program tersebut mati di tengah jalan karena memang bukan itu tujuan utamanya. Tujuannya hanya sekedar propaganda dan uang negeri ayam.

Di akhir masa usianya, semua program tersebut mulai runtuh dan membuka mata ayam-ayam lainnya. Si pejantan kemudian akan menyadari bahwa ia semakin tua dan lemah. Ayam-ayam yang tadinya selalu menunggu untuk berjumpa dengannya, mungkin sekedar cium pipi kika, atau mengobrol, kini tak lagi datang.

Ketika kematian semakin dekat, ternyata semua yang ada di hadapannya hanyalah dunia yang semu tanpa isi. Apa artinya propaganda dan biografi? Apa artinya hidup tanpa teman? Apa artinya uang negeri ayam yang bertumpuk dimana-mana? Apa artinya anak apabila ternyata tidak ada yang berhasil? Setetes air mata mengalir di sudut matanya yang mulai rabun. Ternyata ada waktunya ketika semua telah terlambat.

Ia mencoba bernafas, kemudian tersenggal. Kepalanya jatuh terkulai di kandang perawatan. Belum hilang hangat tubuhnya, setiap ayam yang pernah berada dekat dengannya mulai mencari bakal calon pejantan tangguh. Anak-anaknya mulai ketakutan. Ayam-ayam tamak yang sebelumnya tak pernah terdengar, mulai bermunculan bak wabah penyakit.

Setelah anak-anak ayam kehilangan induknya, maka setiap ayam akan mulai menghadapi konsekuensinya sendiri-sendiri. Ayam yang telah tumbuh dewasa mungkin akan dapat bangkit dan mencoba bertahan melawan ayam. Namun anak-anak ayamnya yang terlampau dimanja di dalam kandang tidak akan mampu berbuat apapun. Pilihan yang ada di hadapan mereka hanyalah mati atau lari.

Pejantan lain mulai berebut untuk mendapatkan posisinya, sedangkan anak-anaknya mulai tercerai berai sebelum sempat berpikir, habis dimangsa oleh ayam-ayam lainnya, yang pernah iri, sakit hati, dirugikan, dan disakiti sehingga dendam, oleh anak-anak ayam ini. Sejarah hanya akan mengingat bagian kelam.

Dan dunia pun masih terus berputar.. sejarah yang sama akan terus berulang..