26 September 2007

Identitas Bersama

Pada punya friendster? Salah satu situs jejaring sosial yang dapat digunakan melalui akses internet. Friendster jauh lebih digemari di asia terutama di indonesia jika dibandingkan dengan jaringan sosial networking lainnya seperti myspace atau multiply.

Kita juga dapat memberikan identitas kita, termasuk kegiatan yang sering kita lakukan, sekolah, pekerjaan, hingga hal-hal pribadi lainnya seperti misalnya foto-foto. Selain itu, kita juga dapat mengirimkan message, dan melihat-lihat profile orang lain yang tergabung di dalamnya.

Malam ini ada salah seorang teman saya yang terkejut ketika sedang membuka friendster. Ia melihat siapa saja yang mengunjungi profilenya selama seminggu terakhir ini. Salah satunya ada orang dengan inisial "cool dude" dari filipina.. dan ketika ia buka profilenya, TERNYATA ORANG ITU MENGGUNAKAN FOTONYA! Dan bukan hanya fotonya saja, tetapi juga seluruh foto-fotonya, termasuk foto-foto ketika ia sedang bersama dengan teman-temannya.

Ia segera mengirimkan surat kepada admin friendster agar profile tersebut ditutup. Admin akan melakukan pengecekan, siapa profile yang terlebih dahulu didaftarkan, dan siapa yang mengambil foto-foto tersebut, apakah teman saya mengambil dari si "cool dude" atau sebaliknya.

Setelah semuanya jelas, barulah admin akan melakukan tindakan tegas. Namun dimasa kini, ketika semua serba gratis di internet, si "cool dude" ini akan dengan mudahnya membuka email lain untuk kemudian menyusun profilenya lagi dengan foto-foto orang lain.

Kasus tersebut hanya salah satu kejadian pencurian identitas yang kebetulan menimpa orang yang saya kenal, sehingga terlihat lucu :p
Namun pada kenyataannya, tidak semua kasus berakhir dengan baik. Banyak juga pelaku pedophile yang menggunakan profil palsu untuk mencari mangsanya, karena mereka mengenal kebiasaan korban2nya yang pada umunya dengan lugu mencantumkan alamat hingga nomor telepon.

Ada juga kejadian cinta segitiga di IM yang berakhir berakhir dengan tragis, menimpa Brian Barret. Seorang pria tepatnya ayah, Thomas M. (yang menyamarkan identitasnya menjadi seorang pemuda yang bertugas di irak) berkenalan dengan seorang wanita muda di internet, Jessi. Keluarganya kemudian menjadi berantakan akibat kegemarannya menghabiskan waktu di depan komputer untuk menjalin hubungan dengan Jessi. Setelah identitasnya terbongkar, di sela-sela masa frustasi, ia masih harus bersaing dengan rekan kerjanya Brian yang lebih muda, untuk memperebutkan Jessi.

Hingga akhirnya situasi menjadi panas, dimana orang tua tersebut membunuh Brian. Dan ternyata, setelah diselidiki oleh pihak berwenang, diketahui bahwa yang menggunakan identitas Jessi untuk melakukan flirting adalah ibunda dari Jessi sendiri. Dalam hal ini Jessi bahkan tidak tahu bahwa ibunya menggunakan profile, foto-fotonya, hingga mengirimkan ehm.. celana dalam wanita kepada Thomas. Yup! Berhati-hatilah dengan identitas.. atau identitas anda akan menjadi identitas bersama.. ;p