Nasib Anak-anak Ayam
Perhatian!! Di bawah ini bukan panduan yang benar untuk mengurus anak ayam!
Untuk menghasilkan ayam unggulan, maka induk ayam memegang peranan besar. Apabila pejantannya bukanlah pejantan yang tangguh, maka ia harus memilih betina yang tangguh. Betina yang memiliki garis keturunan jelas.
Setelah itu, perkawinan dapat dilakukan. Caranya? Gabungkan saja keduanya, dan mereka sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Anda akan melihat tidak lama kemudian, telur-telur yang siap untuk menetas.
Telur-telur tersebut akan menetas setelah dierami oleh induk ayam. Anak-anak ayam harus diberi kandang dengan ventilasi yang baik, bersih, dan telah disemprot dengan obat anti hama. Kandang yang baik, dapat melindungi anak-anak ayam dari para pemangsa, namun belum tentu dapat melindungi dirinya sendiri dari anak-anak ayam lainnya.
Asal-usul yang tak jelas dari pejantan, akan terlihat dari cara ia mendidik anak-anaknya. Anak-anak ayam akan mengikuti tingkah laku sang ayah, baik dalam hal pemikiran, pola makan, gaya hidup, dll.
Pejantan ini akan melindungi anak-anaknya atas dasar insting dan harapan.
Karena ayam pada umumnya memiliki anak yang banyak, maka sulit untuk mengatur anak-anak tersebut. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi sang bapak dan ibu dapat dirangkum menjadi:
Untuk menghasilkan ayam unggulan, maka induk ayam memegang peranan besar. Apabila pejantannya bukanlah pejantan yang tangguh, maka ia harus memilih betina yang tangguh. Betina yang memiliki garis keturunan jelas.
Setelah itu, perkawinan dapat dilakukan. Caranya? Gabungkan saja keduanya, dan mereka sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Anda akan melihat tidak lama kemudian, telur-telur yang siap untuk menetas.
Telur-telur tersebut akan menetas setelah dierami oleh induk ayam. Anak-anak ayam harus diberi kandang dengan ventilasi yang baik, bersih, dan telah disemprot dengan obat anti hama. Kandang yang baik, dapat melindungi anak-anak ayam dari para pemangsa, namun belum tentu dapat melindungi dirinya sendiri dari anak-anak ayam lainnya.
Asal-usul yang tak jelas dari pejantan, akan terlihat dari cara ia mendidik anak-anaknya. Anak-anak ayam akan mengikuti tingkah laku sang ayah, baik dalam hal pemikiran, pola makan, gaya hidup, dll.
Pejantan ini akan melindungi anak-anaknya atas dasar insting dan harapan.
Karena ayam pada umumnya memiliki anak yang banyak, maka sulit untuk mengatur anak-anak tersebut. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi sang bapak dan ibu dapat dirangkum menjadi:
- Ayam akan selalu tumbuh, semakin besar
- Ayam akan selalu mencontoh dari yang lebih tua, dan umumnya yang dicontoh adalah hal-hal buruk
- Ayam memiliki pemikiran sendiri-sendiri dan bukan pemikiran bersama
- Jalan pikiran ayam memang sulit untuk dipahami
- Dan karena pemikiran ayam yang cukup ganjil ini, ayam juga tidak menyadari akan konsekuensi dari setiap perbuatannya
Ayam memang sulit untuk dipahami, apalagi setelah munculnya beberapa kejadian dimana ada ayam bunuh ayam. Bahkan ada juga anak ayam yang membunuh induknya sendiri. Pejantan yang cerdas akan bersekutu dengan beberapa ayam-ayam, untuk menekan dan membungkam ayam-ayam lainnya, bahkan tak segan-segan membunuh ayam-ayam lainnya.
Pejantan yang satu ini memang hanya pejantan biasa, bukan termasuk ke dalam pejantan tangguh. Namun dengan memanfaatkan waktu yang tepat dan dukungan yang muncul di depan mata, ia menyusun sebuah konspirasi.
Bak pemain catur, dengan berbekal pion-pion, ia mulai membuka arenanya. Beberapa pion yang kuat dikorbankan, namun tidak lama kemudian ia segera memakan habis pion-pion lawan. Pejantan tangguh yang saat itu disegani, langsung menjadi pesakitan dan dilarang keluar dari kandang.
Dengan berbekal surat sakti dari pejantan tangguh (katanya), ia mengambil kepemimpinan. Ketakutan segera menyeruak, semua ayam akan tunduk, bahan pangan dan minuman akan dipegang di bawah kekuasaan pejantan tersebut.
Ayam-ayam yang melawan mati dan diasingkan. Ayam-ayam intelek hidup menderita. Ayam-ayam lainnya dijaga untuk tetap serba kekurangan, sehingga terus mengelu-elukan namanya. Sedangkan beberapa ayam-ayam yang culas mulai berlomba-lomba untuk mendekatinya dengan beragam motif.
Untuk menjaga ketentraman, ayam ini selalu dapat menunjuk pada musuh diluar kandang, dan menunjuk pada kemajuan di dalam kandang. Ia menunjuk musuh-musuh baru, apakah itu kandang-kandang ayam yang menjadi tetangganya, atau mahkluk-mahkluk pemangsa di luar kandang, atau para anjing jaga yang menjadi bawahan dari peternak ayam.
Ia juga memperlihatkan kemajuan di kandangnya, dimana ayam-ayam di bawah perintahnya memulai aneka program semu seperti pembuatan kandang-kandang baru yang jelek kualitasnya namun dengan biaya mahal, vaksin anak-anak ayam untuk menandai mereka, propaganda wajah di lembaran uang negeri ayam, pemindahan ayam ke daerah sepi, pembukaan ladang-ladang, namun hampir semua program tersebut mati di tengah jalan karena memang bukan itu tujuan utamanya. Tujuannya hanya sekedar propaganda dan uang negeri ayam.
Di akhir masa usianya, semua program tersebut mulai runtuh dan membuka mata ayam-ayam lainnya. Si pejantan kemudian akan menyadari bahwa ia semakin tua dan lemah. Ayam-ayam yang tadinya selalu menunggu untuk berjumpa dengannya, mungkin sekedar cium pipi kika, atau mengobrol, kini tak lagi datang.
Ketika kematian semakin dekat, ternyata semua yang ada di hadapannya hanyalah dunia yang semu tanpa isi. Apa artinya propaganda dan biografi? Apa artinya hidup tanpa teman? Apa artinya uang negeri ayam yang bertumpuk dimana-mana? Apa artinya anak apabila ternyata tidak ada yang berhasil? Setetes air mata mengalir di sudut matanya yang mulai rabun. Ternyata ada waktunya ketika semua telah terlambat.
Ia mencoba bernafas, kemudian tersenggal. Kepalanya jatuh terkulai di kandang perawatan. Belum hilang hangat tubuhnya, setiap ayam yang pernah berada dekat dengannya mulai mencari bakal calon pejantan tangguh. Anak-anaknya mulai ketakutan. Ayam-ayam tamak yang sebelumnya tak pernah terdengar, mulai bermunculan bak wabah penyakit.
Setelah anak-anak ayam kehilangan induknya, maka setiap ayam akan mulai menghadapi konsekuensinya sendiri-sendiri. Ayam yang telah tumbuh dewasa mungkin akan dapat bangkit dan mencoba bertahan melawan ayam. Namun anak-anak ayamnya yang terlampau dimanja di dalam kandang tidak akan mampu berbuat apapun. Pilihan yang ada di hadapan mereka hanyalah mati atau lari.
Pejantan lain mulai berebut untuk mendapatkan posisinya, sedangkan anak-anaknya mulai tercerai berai sebelum sempat berpikir, habis dimangsa oleh ayam-ayam lainnya, yang pernah iri, sakit hati, dirugikan, dan disakiti sehingga dendam, oleh anak-anak ayam ini. Sejarah hanya akan mengingat bagian kelam.
Dan dunia pun masih terus berputar.. sejarah yang sama akan terus berulang..
Pejantan yang satu ini memang hanya pejantan biasa, bukan termasuk ke dalam pejantan tangguh. Namun dengan memanfaatkan waktu yang tepat dan dukungan yang muncul di depan mata, ia menyusun sebuah konspirasi.
Bak pemain catur, dengan berbekal pion-pion, ia mulai membuka arenanya. Beberapa pion yang kuat dikorbankan, namun tidak lama kemudian ia segera memakan habis pion-pion lawan. Pejantan tangguh yang saat itu disegani, langsung menjadi pesakitan dan dilarang keluar dari kandang.
Dengan berbekal surat sakti dari pejantan tangguh (katanya), ia mengambil kepemimpinan. Ketakutan segera menyeruak, semua ayam akan tunduk, bahan pangan dan minuman akan dipegang di bawah kekuasaan pejantan tersebut.
Ayam-ayam yang melawan mati dan diasingkan. Ayam-ayam intelek hidup menderita. Ayam-ayam lainnya dijaga untuk tetap serba kekurangan, sehingga terus mengelu-elukan namanya. Sedangkan beberapa ayam-ayam yang culas mulai berlomba-lomba untuk mendekatinya dengan beragam motif.
Untuk menjaga ketentraman, ayam ini selalu dapat menunjuk pada musuh diluar kandang, dan menunjuk pada kemajuan di dalam kandang. Ia menunjuk musuh-musuh baru, apakah itu kandang-kandang ayam yang menjadi tetangganya, atau mahkluk-mahkluk pemangsa di luar kandang, atau para anjing jaga yang menjadi bawahan dari peternak ayam.
Ia juga memperlihatkan kemajuan di kandangnya, dimana ayam-ayam di bawah perintahnya memulai aneka program semu seperti pembuatan kandang-kandang baru yang jelek kualitasnya namun dengan biaya mahal, vaksin anak-anak ayam untuk menandai mereka, propaganda wajah di lembaran uang negeri ayam, pemindahan ayam ke daerah sepi, pembukaan ladang-ladang, namun hampir semua program tersebut mati di tengah jalan karena memang bukan itu tujuan utamanya. Tujuannya hanya sekedar propaganda dan uang negeri ayam.
Di akhir masa usianya, semua program tersebut mulai runtuh dan membuka mata ayam-ayam lainnya. Si pejantan kemudian akan menyadari bahwa ia semakin tua dan lemah. Ayam-ayam yang tadinya selalu menunggu untuk berjumpa dengannya, mungkin sekedar cium pipi kika, atau mengobrol, kini tak lagi datang.
Ketika kematian semakin dekat, ternyata semua yang ada di hadapannya hanyalah dunia yang semu tanpa isi. Apa artinya propaganda dan biografi? Apa artinya hidup tanpa teman? Apa artinya uang negeri ayam yang bertumpuk dimana-mana? Apa artinya anak apabila ternyata tidak ada yang berhasil? Setetes air mata mengalir di sudut matanya yang mulai rabun. Ternyata ada waktunya ketika semua telah terlambat.
Ia mencoba bernafas, kemudian tersenggal. Kepalanya jatuh terkulai di kandang perawatan. Belum hilang hangat tubuhnya, setiap ayam yang pernah berada dekat dengannya mulai mencari bakal calon pejantan tangguh. Anak-anaknya mulai ketakutan. Ayam-ayam tamak yang sebelumnya tak pernah terdengar, mulai bermunculan bak wabah penyakit.
Setelah anak-anak ayam kehilangan induknya, maka setiap ayam akan mulai menghadapi konsekuensinya sendiri-sendiri. Ayam yang telah tumbuh dewasa mungkin akan dapat bangkit dan mencoba bertahan melawan ayam. Namun anak-anak ayamnya yang terlampau dimanja di dalam kandang tidak akan mampu berbuat apapun. Pilihan yang ada di hadapan mereka hanyalah mati atau lari.
Pejantan lain mulai berebut untuk mendapatkan posisinya, sedangkan anak-anaknya mulai tercerai berai sebelum sempat berpikir, habis dimangsa oleh ayam-ayam lainnya, yang pernah iri, sakit hati, dirugikan, dan disakiti sehingga dendam, oleh anak-anak ayam ini. Sejarah hanya akan mengingat bagian kelam.
Dan dunia pun masih terus berputar.. sejarah yang sama akan terus berulang..